September 27, 2023

Tabloidpengusaha.com – Siapa yang tak suka dengan es krim? Makanan penutup yang satu ini punya rasa yang manis dari susu, dengan sensasi dingin dan lumer saat di mulut. Hadir dengan beragam varian rasa, es krim tak hanya disukai oleh anak-anak namun juga orang dewasa.

Aprilia Melisa (42), Sarjana Hubungan Internasional salah satu kampus swasta di Bandung ini justru punya ketertarikan yang besar dengan kegiatan memasak dan olahan makanan sehat. Tambah lagi dirinya, suami, dan keempat anaknya juga sangat suka dengan es krim. Berawal dari sesederhana mengkombinasikan dua hal yang ia suka, ia punya ide untuk menjadikan sebagai ladang usaha.

“Saya suka makanan sehat dan suka es krim. Saya tidak setuju kalau ada yang bilang batuk itu karena terlalu banyak makan es krim, karena nyatanya tenggorokan kita jadi lebih rileks dengan es krim yang lumer. Akhirnya, saya buatlah gelato atau es krim dengan versi yang lebih sehat karena rendah lemak dan tanpa pengawet,” terang April, Owner Lets Go Gelato saat ditemui di Acara Launching New Product Lets Go Gelato.

Melalui minat tersebut, ia membuat aneka macam resep gelato dan step pembuatan cone di rumahnya. Dari sinilah, Lets Go Gelato berdiri pada tahun 2016, di sekitar Jalan Bengawan, Bandung. Kini sudah ada 14 outlet yang tersebar di delapan kota. Kesuksesan ini diperoleh April karena usahanya untuk menghasilkan rasa gelato yang enak dan harga terjangkau.

“Saya melihat gelato sebagai peluang usaha yang baik, saya berusaha agar es krim yang diciptakan itu punya harga yang murah meski kandungannya lebih sehat. Akhirnya pernah ada yang bilang Lets Go Gelato itu murah karena bahannya murahan, saya hanya balas dengan senyuman,” ungkapnya.

Bagaimana tak kecewa dengan tanggapan kurang baik tersebut, sebab ia membuat gelato dengan harga terjangkau tak semudah membalikkan telapak tangan. Ia bersikeras untuk memproduksi beberapa produk sendiri dan menghasilkan kualitas jempolan. Rupanya, ia harus berkali-kali menjajal kegagalan dan menelan kerugian pada tahap pencarian mesin.

“Kendala terbesar yang saya hadapi saat membangun usaha ini cuma satu, saat mencari mesin produksi. Mesin yang saya gunakan ini dari Itali, cara mendapatkannya tak mudah dan tentu saja tidak murah. Sebelumnya saya mencoba mesin dari China dan India, namun ada saja gagalnya seperti mesin tak berfungsi atau berjalan lamban. Itu cukup menguras tenaga,” kenangnya

Jatuh bangun yang ia rasakan, akhirnya terbayar. Instingnya yang mengatakan bahwa gelato jadi ladang bisnis empuk rupanya tepat. Di tahun 2016, Lets Go Gelato menjadi pelopor di Bandung, Medan, dan Palembang.

“Saat itu gelato belum menjamur di pasaran, setelah pandemi baru mulai merebak. Saat pandemi, saya rasa kami berhasil survive karena membuat gelato dikemas dalam satu bag yang dalamnya dilapisi alumunium. Itu cukup laris di pasaran,” akunya.

Ia mengatakan bahwa dalam usahanya, ia membawa misi ingin menggandeng banyak produsen lokal. Saat ini 75% bahan baku yang digunakan Lets Go Gelato berasal dari produksi dalam negeri. Untuk beberapa bahan seperti cone, aneka topping, keju, dan tentu saja es krim, ia produksi sendiri dari pabrik kecilnya di belakang gerai gelato di jalan Bengawan.

“Untuk susu skim saya ambil dari peternak Lembang. Sebetulnya saya punya ambisi untuk produksi susu dan coklat sendiri. Saya dan suami sudah melakukan riset dan mendatangi beberapa peternakan serta perkebunan, tapi alurnya masih sangat sulit,” paparnya.

“Saat ini ada banyak cita-cita saya, tapi saya harus fokus dulu ke produksi gelato dan beberapa gerainya di Indonesia,” imbuhnya.

Kini, Lets Go Gelato memiliki 50 varian rasa dan menyediakan beberapa citarasa khas pada daerah masing-masing. Varian terbaru baru saja dirilis di gerai Bandung yakni Bolu Koja dan Klepon yang lekat dengan khas nusantara. Satu cup small dibanderol dengan harga Rp 22.000 dan satu cone dengan harga Rp 38.000.

“Variasi nusantara ini diciptakan sesederhana dari pikiran saya saat makan bolu koja, merasa bahwa mungkin enak untuk dijadikan es krim. Makanan apapun sangat mungkin untuk dijadikan inovasi rasa gelato, karena dibuat dari bahan dasar alami. Maka relatif mudah menciptakan inovasi rasa baru dari makanan sekitar,” pungkas April.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *