
Tabloidpengusaha.com – Perang antara Ukraina dan Rusia telah dimulai pada 24 Februari 2022. Pengusaha Ukraina mengungkap hingga saat ini ketegangan di negara tersebut masih berlangsung. Artinya sudah hampir setahun perang itu belum juga usai.
Direktur Departemen Kerjasama Internasional Kamar Dagang dan Industri Ukraina (UCCI) Ukraina, Anna Liubyma mengatakan setiap hari serangan terjadi di sejumlah wilayah. Bahkan serangan itu tak jarang terjadi pada malam hari.
“Saat ini kondisinya masih sangat berbahaya dan setiap hari ada ancaman serangan. Setiap malam mendengar ancaman. Memang kami ada militer di bagian timur,” ujarnya saat ditemui di Lara Djonggrang, Jakarta Pusat.
Parahnya, serangan itu terjadi ke rumah-rumah warga sipil. Hal itu tentu menyebabkan setiap minggunya ada puluhan orang meninggal dunia termasuk anak-anak.
“Hal terburuk dari perang ini adalah banyak orang tewas setiap hari dan seperti anda ketahui banyak serangan dilakukan secara langsung kepada kami beberapa minggu lalu. Rumah-rumah warga sipil diserang Rusia dan 44 orang tewas, termasuk 10 anak tewas dan ini terjadi tiap minggu, tiap bulan. Oleh karena itu, kami merasa harus segera berakhir,” jelasnya.
Invasi yang dilakukan Rusia ini, menyebabkan dampak buruk pada ekonomi Ukraina. Aktivitas ekonomi di Ukraina telah menurun sebanyak 30%.
“Jadi, perkiraannya, kalau kita bandingkan dengan musim semi atau musim panas perkiraannya sudah lebih baik dan PDB kami memang jatuh sebesar 30%,” lanjutnya.
Meski begitu, Anna meyakini, saat ini laju bisnis di Ukraina telah berjalan dengan baik. Ia menyebutkan setidaknya 60% bisnis tetap berjalan meski terjadi perang.
Perang juga berdampak kepada rantai pasok dunia. Ukraina sendiri jelas sudah tidak lagi melakukan kerja sama dagang dengan Rusia. Oleh sebab itu, Kadin Ukraina berupaya untuk mencari pasar baru dari negara lain. Anna menyebutkan, sudah ada negara yang percaya akan bisnis Ukraina salah satunya Polandia.
“Jadi, intinya bisnis-bisnis di Ukraina ini ingin melakukan ekspor. Mereka ingin membuka pasar baru. Sebagai contoh saya berikan sedikit data, jadi dari setengah semua dari perusahaan yang dibuka di Polandia itu adalah perusahaan Ukraina,” ungkapnya.
Walaupun dilanda perang siang malam, Anna mengatakan pengusaha Ukraina tetap gencar melanjutkan bisnisnya. Tak jarang juga tetap menyumbangkan sebagian pendapatannya untuk membantu korban di negara tersebut.
“Saya bisa mengatakan juga perusahaan-perusahaan Ukraina sangat berani, dan mereka tetap melakukan donasi, mereka tetap membayar pajak. Di Ukraina juga mereka masih mendukung militer, juga melakukan donasi untuk humaniter dan untuk berurusan dengan warga sipil dan pengungsi,” ungkapnya.