September 27, 2023

Jakarta (tabloidpengusaha.com) – Berdasarkan data Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, industri kuliner menempati urutan pertama yakni sebesar 43,60% dari total PDB yang dihasilkan sektor Ekonomi Kreatif. Industri ini juga menciptakan banyak lapangan kerja yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Namun begitu, hanya sedikit kuliner Nusantara yang mampu bersaing di kancah global. Meskipun memiliki potensi yang besar, pengakuan dunia internasiopnal dan penerimaan akan khasanah kuliner Indonesia masih belum maksimal.Oleh karena itu, melalui acara “Local Delights, Global Reach: Unleashing Potential of Indonesia’s Culinary”, yang digelar di Jakarta, Senin (24/7), HIPMI Culinary Indonesia (HCI) sebagai badan otonom dari organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia bermaksud untuk memulai diskusi, menginspirasi kolaborasi, sekaligus menyediakan platform bagi pemangku kepentingan dalam industri kuliner. Hal ini sekaligus menjajaki pendekatan inovatif dalam mempromosikan kuliner Indonesia di kancah global.

Cikhita Sebayang Ketua HIPMI Culinary Indonesia menuturkan acara yang juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ini bertujuan untuk mengangkat potensi para pebisnis kuliner serta mengangkat kekayaan dan signifikansi budaya dari kuliner Indonesia, sambil mendorong pertumbuhan dan memperluas jangkauannya ke pasar internasional.

“Melalui HIPMI Culinary Indonesia nantinya akan ada wadah bagi pelaku bisnis kuliner untuk tumbuh dari skala kecil menjadi skala besar, dan harapannya kita bisa bersama-sama melihat kesuksesan mereka dalam meraih pasar internasional,” ujarnya.Dengan mengumpulkan para chef, pecinta makanan, pengusaha, badan pemerintah, dan asosiasi industri, ia berharap dapat secara bersama-sama membuka potensi skema kuliner Indonesia dan menempatkannya sebagai kekuatan kuliner global.

24 July 2023, 20:50 WIBHCI Berupaya Mendorong Kuliner Indonesia Bersaing di Kancah Global Adiyanto | Weekend dok: HCI Peserta Acara “Local Delights, Global Reach: Unleashing Potential of Indonesia’s Culinary yang diadakan HCI Berdasarkan data Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, industri kuliner menempati urutan pertama yakni sebesar 43,60% dari total PDB yang dihasilkan sektor Ekonomi Kreatif. Industri ini juga menciptakan banyak lapangan kerja yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.Namun begitu, hanya sedikit kuliner Nusantara yang mampu bersaing di kancah global. Meskipun memiliki potensi yang besar, pengakuan dunia internasiopnal dan penerimaan akan khasanah kuliner Indonesia masih belum maksimal.Oleh karena itu, melalui acara “Local Delights, Global Reach: Unleashing Potential of Indonesia’s Culinary”, yang digelar di Jakarta, Senin (24/7), HIPMI Culinary Indonesia (HCI) sebagai badan otonom dari organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia bermaksud untuk memulai diskusi, menginspirasi kolaborasi, sekaligus menyediakan platform bagi pemangku kepentingan dalam industri kuliner. Hal ini sekaligus menjajaki pendekatan inovatif dalam mempromosikan kuliner Indonesia di kancah global.Cikhita Sebayang Ketua HIPMI Culinary Indonesia menuturkan acara yang juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ini bertujuan untuk mengangkat potensi para pebisnis kuliner serta mengangkat kekayaan dan signifikansi budaya dari kuliner Indonesia, sambil mendorong pertumbuhan dan memperluas jangkauannya ke pasar internasional. “Melalui HIPMI Culinary Indonesia nantinya akan ada wadah bagi pelaku bisnis kuliner untuk tumbuh dari skala kecil menjadi skala besar, dan harapannya kita bisa bersama-sama melihat kesuksesan mereka dalam meraih pasar internasional,” ujarnya.Dengan mengumpulkan para chef, pecinta makanan, pengusaha, badan pemerintah, dan asosiasi industri, ia berharap dapat secara bersama-sama membuka potensi skema kuliner Indonesia dan menempatkannya sebagai kekuatan kuliner global. “Kami berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan dan kesuksesan UMKM kuliner di Indonesia melalui dukungan, pelatihan, dan ekosistem yang memadai. Bersama-sama, kita dapat mengangkat industri kuliner Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi lagi,” tambahnya.

Pengakuan dan penerimaan internasional terhadap kuliner Indonesia, kata dia, tidak hanya menciptakan peluang ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesadaran tentang budaya Indonesia, membentuk hubungan, dan memupuk pemahaman dan penghargaan yang lebih besar terhadap negeri ini.(M-3)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *