September 27, 2023

Jakarta (tabloidpengusaha.com) – Produsen tempat makanan ternama Tupperware Brands (TUP.N) melaporkan telah mendapat kesepakatan atas pinjaman untuk mengurangi utangnya. Atas perjanjian itu mendorong sahamnya melonjak 57%.

Mengutip dari Reuters, Jumat (4/8/2023) Perjanjian tersebut akan membantu perusahaan untuk mengurangi utang sekitar US$ 150 juta atau setara Rp 2,2 triliun termasuk bunga dan pokoknya. Perjanjian itu juga memberikan pinjaman sekitar US$ 21 juta.

Sebagai produsen wadah dan mangkuk plastik kedap udara, Tupperware mengalami keadaan yang tidak mudah belakangan ini. Perusahaan itu mengalami penurunan permintaan yang sangat tajam, selain itu terjadi penumpukan utang yang totalnya hingga US$ 705,4 juta pada tahun 2022.

Perusahaan pada tanggal 7 April sempat meragukan kemampuannya untuk melanjutkan usahanya setelah gagal meningkatkan bisnisnya selama sekitar tiga tahun. Dalam kata lain, perusahaan sudah terancam bangkrut.

Pada bulan Mei, ia menandatangani perjanjian dengan bank investasi Moelis & Co untuk membantu mengeksplorasi opsi strategis. Perjanjian tersebut juga membuka jalan untuk perpanjangan jatuh tempo utang pokok sekitar US$ 348 juta dan mengalokasikan kembali bunga dan biaya hingga tahun 2027 dengan pembayaran dalam bentuk barang.

Hal ini juga diharapkan untuk membantu pengurangan pembayaran amortisasi yang harus dibayar hingga tahun 2025 sekitar $55 juta. Terlepas dari kekhawatiran yang sedang berlangsung, saham perusahaan telah naik hampir 541% antara 21 Juli dan 31 Juli.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *