Gibran Tak Ingin Ada Produk China Harga 1/4 Produk Lokal di E-Commerce
2 min readTabloidpengusaha.com – Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka ingin produk lokal tidak kalah saing dengan produk asing. Gibran ingin produk Tiongkok dengan harga 1/4 hingga 1/2 produk lokal ada di platform e-commerce.
“Dan kita pengin juga produk-produk lokal kita itu bener-bener bisa bersaing sama produk-produk dari luar negeri makanya kami lagi kencang-kencangnya juga, ini kan digitalisasi semua ya UMKM ya tapi kita nggak pengen juga di platform-platform e-commerce itu ada barang-barang dari China yang mungkin harganya 1/4 atau 1/2 dari produk-produk kita. Kita nggak pengen ada kejadian seperti itu,” kata Gibran dalam acara Bincang Ekonomi Kota Kreatif (“BECEK”) di Tanggerang Selatan, Banten.
Gibran ingin intellectual property (IP) para seniman lebih dihargai dan dapat dijadikan aset. Sehingga, lanjut Gibran, IP itu dapat jadi jalan untuk mencari modal.
“Kalau musisi atau seniman mislanya kita pengen ke depan IP-nya itu bisa dijadikan pegangan, IP itu intellectual property ya bisa dijadikan aset misalnya untuk mencari modal lebih banyak lagi ya IP-nya dihargai kita pengen ke depan bisa seperti itu,” ujarnya.
Dia juga menyoroti peran anak muda. Menurutnya, anak muda harus diberikan ruang untuk bisa berekspresi secara lebih luas.
“Memang ke depan anak-anak muda, pelaku-pelaku ekonomi kreatif, ini harus lebih banyak lagi diberikan ruang untuk berekspresi, diberikan support, intervensi dari pemerintah, untuk mereka bisa bener-bener bisa dapat panggung lebih luas lagi, cakupannya lebih lebar lagi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gibran mengatakan ruang pelatihan untuk anak muda dan pelaku UMKM di Tangsel sudah tergolong baik. Dia ingin peran dan kontribusi anak muda untuk membangun negara lebih ditingkatkan.
“Sekali lagi kita pengen nanti ke depan anak-anak muda lebih banyak lah perannya untuk membangun negeri, kan saya sering bicara masalah generasi emas, menuju Indonesia emas, jadi kesempatannya kan hanya sekali ini nggak datang dua lagi. Jadi anak-anak muda memang harus banyak dilibatkan kalau nggak entar bonus demografinya jadi bencana demografi,” tuturnya.